Rekacipta Inovasi ITB

Silaturahmi Nasional (Silatnas) III Forum Bisnis BUM-PT 2024.

Pada tahun ini Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah untuk acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) III Forum Bisnis BUM-PT 2024. Kegiatan ini diorganisir dan di persiapkan secara baik oleh PT Brawijaya Multi Usaha (BMU) dan berlangsung selama empat hari, dari Minggu hingga Selasa (9-12 Juni 2024), bertempat di Gedung Samantha Krida dalam kampus Universitas Brawijaya.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT BMU, Dr. Edi Purwanto, S.TP., MM, menjelaskan bahwa forum ini merupakan kelanjutan dari Silatnas I dan II yang sebelumnya diselenggarakan di IPB dan UNHAS. Adapun pelaksanaan forum ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar badan usaha milik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

“Sebagai PTN-BH, perguruan tinggi mengalami pengurangan subsidi dari pemerintah. Oleh karena itu, setiap PTN-BH harus memiliki holding company yang dapat menghasilkan pendapatan untuk universitas. Forum ini dirancang untuk membangun pemahaman bersama mengenai peran badan usaha dalam perguruan tinggi”, terang Edi.

Ia juga menambahkan bahwa badan usaha milik PT memiliki karakteristik yang berbeda dari perusahaan pada umumnya karena mereka berasal dari perguruan tinggi dan menggunakan aset yang dimiliki perguruan tinggi tersebut.

“Kita memerlukan regulasi yang lebih jelas mengenai penggunaan aset, tata kelola dan permodalan agar badan usaha dapat bekerja lebih produktif dan mendukung universitas dengan lebih baik”, tambah Edi.

Forum ini diikuti oleh 102 delegasi dari 17 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan 4 Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) yang sedang dalam proses untuk menjadi PTN-BH, termasuk di antaranya ITB, UNDIP, UI, UGM, IPB, UNAIR, UNPAD, dan lain-lain.

Selama empat hari pelaksanaan, acara ini melibatkan berbagai sesi berbagi pengalaman dan diskusi mendalam. Kesepakatan yang dicapai dari forum ini akan dilaporkan kepada para pengambil kebijakan, termasuk Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Edi menambahkan, “Acara ini juga menjadi platform untuk kolaborasi bisnis antara perusahaan serta untuk memajukan hilirisasi hasil riset dan inovasi dari perguruan tinggi”.

Memperkuat Keberlanjutan Pertanian: MOU PT. Rekacipta Inovasi ITB dan PT. Botani Seed Indonesia

Pada hari yang sama Selasa, tanggal 11 Juni 2024, acara Forum Silaturahmi Badan Usaha Milik Kampus di Universitas Brawijaya Malang menjadi saksi penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) yang signifikan antara PT. Rekacipta Inovasi ITB (PT. RII) dan PT. Botani Seed Indonesia. MOU ini bertujuan untuk menggalang kerjasama dalam pemanfaatan inovasi teknologi yang mendukung pertanian berkelanjutan, atau yang dikenal dengan istilah Climate Smart Agriculture (CSA).

Penandatanganan MOU antara PT. Rekacipta Inovasi ITB dan PT. Botani Seed Indonesia ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun ekosistem kolaborasi yang kuat dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia. Dengan sinergi antara riset, inovasi teknologi, dan implementasi praktis, diharapkan kerjasama ini akan memberikan kontribusi yang positif dan berkelanjutan bagi sektor pertanian Indonesia ke depan.

Memperkuat Kolaborasi Komersialisasi Inovasi: MOU PT. Rekacipta Inovasi ITB dan PT. Undip Maju

Pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2024, Universitas Brawijaya Malang menjadi saksi penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) yang signifikan antara PT. Rekacipta Inovasi ITB (PT. RII) dan PT. Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha (Undip Maju). Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dalam bidang komersialisasi produk riset dan inovasi, khususnya melalui pengembangan produk BUMU (Badan Usaha Milik Kampus).

Rencana strategis dari kolaborasi & sinergi antara PT. RII dan Undip Maju diharapkan dapat melakukan:

  • Pengembangan road map komersialisasi produk BUMU yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
  • Peningkatan kapasitas SDM dalam manajemen bisnis, pemasaran, dan keuangan melalui pelatihan dan pendampingan.
  • Penetapan target pencapaian bisnis yang realistis dan strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan profitabilitas.

Penandatanganan MOU ini bukan hanya sebagai langkah formalitas belaka, tetapi merupakan komitmen nyata untuk membangun ekosistem yang mendukung inovasi, pengembangan bisnis, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat antara riset, inovasi, dan penerapan komersial, diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi kemajuan ekonomi dan sosial di Indonesia.